Menu

PENDIDIKAN DAN PENALARAN ( PILAR ) TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS )
  • Drop Down

    • Abstract
    • Model
    • Techo
    • Options
  • SEJARAH DALAM FOTOGRAFI SEPUTAR BEMP PENDIDIKAN SEJARAH UNJ Perpustakaan Online ( KILAS )

    Drop Menu

    • Crystal
    • Digital
    • Graphs
    • Settings
  • Menu

    BEMP PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    Selamat datang. Akun blog ini resmi milik Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta . Dikelola oleh Divisi Komunikasi dan Informasi BEMP Pendidikan Sejarah UNJ

    • Home
    • Seputar Sejarah dan BEMP Pendidikan Sejarah UNJ
      • BEMP Pendidikan Sejarah UNJ
        • VISI DAN MISI BEMP PENDIDIKAN SEJARAH
        • DATA PENGURUS BEMP PENDIDIKAN SEJARAH
      • Sejarah Indonesia
        • MASA PRA SEJARAH HINGGA REFORMASI
      • Sejarah Dunia
        • EROPA
        • ASIA ( TIMUR TENGAH, TIMUR, SELATAN, ASIA TENGGARA)
    • TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS )
      • Film
        • TULISAN ANAK SEJARAH
        • UMUM
      • Buku
        • TULISAN ANAK SEJARAH
        • Umum
    • Pendidikan dan Penalaran ( PILAR )
    • Perpustakaan Online ( KILAS )
    Go
    Home » #TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS ) » Berkaca Pada Ki Hajar Dewantara

    Berkaca Pada Ki Hajar Dewantara

    Berkaca Pada Ki Hajar Dewantara

    .
    .
    .
    .
    Oleh: Jati Aprianto


    "Tolak Komersialisasi Pendidikan." Tagline dan tuntutan yang beberapa tahun itu terus digaungkan. Mungkin kita bertanya, kenapa muncul wacana atau isu seperti itu? Wacana tersebut cukup massif, setidaknya dalam 2 tahun terakhir dan selalu digaungkan dalam menyambut hari pendidikan, serta isu gerakan akhir-akhir ini. Lalu, pada akhirnya muncul pertanyaan.


    "Sudah sepasar itu kah pendidikan indonesia hari ini?"


    Pendidikan menjadi penting, karena ia adalah dasar sebuah bangsa. Pendidikan menjadi sebuah lahan kawah candradimuka bagi generasi penerus bangsa. Namun, dari semua  perangkat yang tersedia, gagal memenuhi syarat untuk menjadi sebuah tempat mencerdaskan anak bangsa. Sebab fungsi pendidikan seharusnya mengembangkan anak-anak Indonesia agar mampu membangun negerinya menuju yang dicita-citakan. Namun bak api jauh dari panggang, hal itu jauh dari fungsinya dan justru semakin terlihat bahwa pendidikan adalah sebuah pasar dengan tingkat keuntungan yang tinggi. Tentu hal tersebut jauh dari cita-cita para tokoh pendidikan bangsa, salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara.


    Ki Hajar Dewantara merupakan Bapak Pendidikan Indonesia, dan juga pendiri Perguruan Taman Siswa. Ki Hajar pernah menulis bahwa "sekolah adalah wadah untuk menciptakan kader-kader yang berjiwa nasionalis dan berjiwa merdeka." Karena pendidikan seharusnya dapat mencerminkan karakter sebuah bangsa dan menjadi manusia Indonesia yang merdeka.  Kemudian yang jauh dari apa yang diharapkan Ki Hajar, ialah jika pendidikan sudah dikomersialisasikan, maka akan ada jarak pengetahuan antara si kaya dengan si miskin. Orang kaya bisa bebas memilih sekolah terbaik, karena dalam wujud nyata praktek komersialisasi pendidikan adalah yang bisa membayar tinggi akan mendapatkan fasilitas terbaik.


    Sungguh ironi, kenyataan tersebut seperti memunggungi gagasan pendidikan yang berjiwa nasionalis dan berfikir merdeka yang sudah digaungkan oleh Ki Hajar Dewantara dengan bentuk sekolah Taman Siswa. Karena baginya, sekolah bukanlah ladang mencetak para pekerja-pekerja. Tetapi menumbuhkan kemampuan alamiah setiap anak. Olehnya Taman Siswa menjadi model sekolah yang dibuat oleh anak bangsa. Kita mesti melihat sejarah dan kembali membaca Ki Hajar, bagaimana pendidikan dijadikan sebagai wadah kader-kader pejuang untuk merdeka. Taman Siswa merupakan buah pikiran Ki Hadjar Dewantara. Sebuah perpaduan antara pengalamannya di Belanda selama pembuangan dan pula alam pikir Jawa. Ki Hajar melalui Taman Siswa-nya percaya bahwa setiap anak memiliki bakat alami yang berbeda-beda, juga punya bakat lahiriah yang berbeda-beda. Sekolah bukanlah hanya duduk dan mendengar guru berceramah. Karena guru adalah pamong, fungsi guru adalah cukup mengarahkan anak untuk mengikuti bakat alaminya.


    Dalam azas Taman Siswa diuraikan dalam frase yang melegenda, yakni Ing ngarso songko tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani. adalah hasil buah pemikiran Ki Hajar seperti apa mendidik seorang anak.Tampaknya sudah banyak kita ketahui tentang itu bahkan dijadikan sebagai semboyan pendidikan hari ini. Namun itu hanya menjadi semboyan dan slogan yang memenuhi ruang kelas dan tembok-tembok sekolah. Kita hanya diajarkan menghafal symbol tanpa pernah memahami bahwa esensi dari itu semua adalah untuk menciptakan manusia yang merdeka, sadar kelas, dan kembali kepada masyarakat bukan justru menjadi terpisah dan menciptakan tembok pemisah dengan masyarakat. Mari kembali menyadari bahwa pendidikan bukanlah sebuah komoditas yang layak diperjualbelikan, buku-buku bukan hanya tulisan pemenuh tas dan lemari, semboyan-semboyan bukan hanya sebagai mantra kosong pemenuh tembok dan mengisi waktu dikala upacara. Tabik![]

    ............................................................
    Add Comment
    #TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS )
    Sabtu, 12 Mei 2018

    facebook

    twitter

    google+

    fb share

    About BEMP SEJARAH UNJ

    Related Posts
    < Previous Post Next Post >

    Cari Blog Ini

    Diberdayakan oleh Blogger.
    • Mei (1)
    • April (3)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (1)
    • Mei (9)
    • April (15)
    • Juli (7)
    • Mei (6)
    • April (3)
    • Maret (3)
    • Mei (2)
    • Maret (2)

    AKUN BEMP PENDIDIKAN SEJARAH UNJ

    • E-mail
    • Twitter
    • Line
    • Instagram
    • YouTube

    Labels

    • #PENDIDIKAN DAN PENALARAN ( PILAR )
    • #PERPUSTAKAAN ONLINE ( KILAS )
    • #TULISAN ANAK SEJARAH ( FILM )
    • #TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS )
    • Advokasi
    • FIS
    • Kunjungan
    • PORSENI
    • SEJARAH DUNIA
    • Seputar_BEM
    • Tulisan

    Laporkan Penyalahgunaan

    About Author

    • Beranda

    About Us

    Foto saya
    BEMP SEJARAH UNJ
    Lihat profil lengkapku

    Blogger templates

    Latest Post

    Featured post

    TULISAN ANAK SEJARAH

    Realitas Penggolongan UKT Mahasiswa Oleh: Hana Shafira        Disahkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tingg...

    Popular Posts

    • NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( JARINGAN ASIA ) JILID 2
      Judul   Buku      : NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( JARINGAN ASIA ) JILID 2 Penulis              : Denys Lombard Penerbit          ...
    • RESENSI FILM [The Patriot]
      THE PATRIOT oleh: Banyu Aryoningprang . . . Judul: The Patriot Sutradara: Roland Emmerich Produser: Dean Devlin, Mark G...
    • Perubahan Logo BEM Sejarah UNJ
      Bismillahirohmanirrohim. Sesuai Edaran Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengenai perubahan nomeklatur Jurusan menja...
    • NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( WARISAN KERAJAAN - KERAJAAN KONSENTRIS ) JILID 3
      Judul  Buku     : NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( WARISAN KERAJAAN – KERAJAAN KONSENTRIS  ) JILID 3 Penulis             : Denys Lombar...
    • PARTAI POLITIK PERTAMA DI HINDIA BELANDA : NASIONALISME DAN PERAN INDISCHE PARTIJ SAMPAI NATIONAALE INDISCHE PARTIJ DALAM PERGERAKAN NASIONAL TAHUN ( 1912 - 1923 )
      PENDAHULUAN Indonesia baru saja melaksanakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden beberapa bulan lalu. Dengan banyaknya parta...
    • KEUNTUNGAN KOLONIAL DARI KERJA PAKSA [ Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa 1720 - 1870 ]
      Judul Buku : KEUNTUNGAN KOLONIAL DARI KERJA PAKSA [ Sistem Priangan Dari Tanam Paksa Kopi di Jawa, 1720 - 1870 ] Penulis : JAN BREMAN ...
    • NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( BATAS - BATAS PEMBARATAN ) JILID 1
      Judul  Buku     : NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( BATAS – BATAS PEMBARATAN ) JILID I Penulis             : Denys Lombard Penerbit     ...
    • PERSPEKTIF BARU PENULISAN SEJARAH INDONESIA
      Judul Buku : Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia Penerbit : Yayasan Obor Indonesia Tahun Terbit : 2008  Tempat Terb...
    • Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia
      Review Buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia Oleh: Muhammad Fakhriansyah Penulis : Fadly Rahman. Penerbit ...
    • ZAMAN BERGERAK [ Radikalisme Rakyat di Jawa 1912- 1926 ] - Takashi Shiraishi
      Judul Buku          : Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat Jawa 1912 – 1926 Judul Asli            : An age in motion: popular radical...

    Social Share

    Weekly Posts

    • NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( JARINGAN ASIA ) JILID 2
      Judul   Buku      : NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( JARINGAN ASIA ) JILID 2 Penulis              : Denys Lombard Penerbit          ...
    • RESENSI FILM [The Patriot]
      THE PATRIOT oleh: Banyu Aryoningprang . . . Judul: The Patriot Sutradara: Roland Emmerich Produser: Dean Devlin, Mark G...
    • Perubahan Logo BEM Sejarah UNJ
      Bismillahirohmanirrohim. Sesuai Edaran Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengenai perubahan nomeklatur Jurusan menja...

    Like us On Facebook

    Labels

    #PENDIDIKAN DAN PENALARAN ( PILAR ) #PERPUSTAKAAN ONLINE ( KILAS ) #TULISAN ANAK SEJARAH ( FILM ) #TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS ) Advokasi FIS Kunjungan PORSENI SEJARAH DUNIA Seputar_BEM Tulisan

    Copyright BEMP PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 . Template Created by