THE PATRIOT
oleh: Banyu Aryoningprang
.
.
.
Judul: The Patriot
Sutradara: Roland Emmerich
Produser: Dean Devlin, Mark Gordon, dan Gary Levinsohn
Penulis: Robbert Rodat
Tanggal rilis: 30 Juni 2000
Durasi: 165 menit
Negara pembuat film: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Sinopsis :
Cerita bermulapada 1776ketika Benjamin Martin, veteran dari perang Prancis–India dan duda dari tujuhorang anak, mendapatkan surat panggilan ke Charleston untuk mengadakan votingdi Carolina Selatan tentang penambahan orang di pasukan kontinental. Voting tersebut akhirnya memustuskan penambahan orang di pasukan kontinental, dan anak Benjamin yang tertua, Gabriel Martin, mendaftar untuk masuk pasukan kontinental, melawan perintah ayahnya.
Empat tahun setelah itu, Charleston jatuh ke tangan Inggris. Tak berapa lama, Gabriel pulang dengan penuh luka. Tak lama setelah itu, peperangan menjalar hingga ke halaman keluarga Martin dan merekakemudian merawat tentara Amerika dan Inggris yang terluka. Tak setelah itu, pasukan berkuda Inggris yang dipimpin oleh kolonel William Tavington yang terkenal kejam. Ia memerintahkan mengeksekusi tentara Amerika yang terluka, membakar rumah keluarga Martin,dan menghukum gantung Gabriel karena dianggap mata–mata. Anak kedua keluarga Martin, Thomas Martin,mencoba membebaskan kakaknya, namun ditembak mati oleh Tavington. Marah karena anaknya dibunuh, Benjamin memberikan senapan kepada anak ketiga dan keempatnya, lalumengejar danmenghabisi pasukan Inggris yang membawaGabriel. Pasukan Inggris yang selamat memberitahukan hal ini kepada Tavington, dan Benjamin pun mendapat julukan “Sang Hantu.”
Benjamin dan Gabriel pun memustuskan untuk melawan Inggris,danmeninggalkan anaknya yang masih muda di bawah asuhan bibinya, Charlotte. Mereka pun langsung menuju markas pasukan kontinental.
Di markas pasukan kontinental, Benjamin diangkat menjadi kolonel oleh kolonel Henry Bunwell, mantan atasannya, dan berperang melawan jendralCornwallis menggunakan taktik perang gerilyamenggunakan pasukan lokal militia.Pada saat yang bersamaan, mayor Prancis Jean Villenevue memberikan pelatihan kepada pasukan militia. Pasukan militia dibawah pimpinan Benjamin menghancurkan suplai Inggris,menahan personel Cornwallis, dan membakar feri yang menuju Charleston. Jendral Cornwallis menyalahkan colonel Tavington pada awalnya, namun karena terus mendapat tekanan oleh taktik perang Benjamin, akhirnya ia menyuruhnya menghentikan Benjamindengan segala cara.
Dengan bantuan kapten James Wilkins yang merupakan bekas militia, Tavington mengetahui identitas anak dan istri dari pasukan militia dan membunuh mereka tanpa belas kasihan. Beruntung, keluarga Martin dan Charlotte berhasil selamat dari maut. Tak lama setelah itu, Gabriel menikahi Anne, teman masa kecilnya.Tak lama setelahnya, Tavington menuju kota tempat Anne tinggal. Ia lalu mengumpulkan rakyat kota tersebut, termasuk Anne ke dalam gereja, dan menjanjikan kebebasan dengan syarat memberitahukan lokasi pasukan militia. Namun, Tavington ternyata menipu mereka, lalu membakar gereja tersebut, menewaskan semua orang yang ada di dalamnya. Gabriel marah setelah mengetahuinya, dan menyerang Tavington saat ia beristirahat. Namun, Tavington berhasil melukai Gabriel dengan pisaunya. Benjamin pun akhirnya menyusul, hanya untuk menemukan anaknya sekarat dan kemudian mati di tangannya.
Benjamin awalnya sempat ragu untuk melanjutkan perang, namun ia teringat oleh dedikasi anaknya dan kembali memimpinpasukan militia, kini dibantu oleh pasukan kontinental Amerika, melawan pasukan di bawah pimpinan Jendral Cornwallis sendiri pada perang penentuan di Cowpens. Awalnya, Inggris terlihat akan menang, namun Benjamin memaksa pasukannya maju, mengobrak–abrikpasukan Inggris. Tak lama setelah itu, Tavington maju tanpa menunggu komando dari Cornwallis, dan akhirnya bertemu dengan Benjamin. Setelah pertarungan yang sengit, Benjamin akhirnya berhasil membunuh Tavington dan memaksa Cornwallis menarik mundur pasukannya.
Enam bulan setelahnya, bantuan dari Prancis pun tiba, memaksa Jendral Cornwallis menyerah di Yorktown, Virginia kepada pasukan kontinental Amerika. Setelah itu, Benjaminmenemui anaknya kembali, dan kaget melihat pasukan militia membangun kembali rumahnya yang dibakar oleh Tavington.
Kelebihan film:
Film ini mempunyai cerita yang menarik dan perangnya dikemas secara apik dan kolosal karena menggunakan banyak orang, membuat film sangat menarik untuk ditonton.Penampilan yang menyerupai jaman perang Amerika–Inggrismembuat film ini serasa hidup.
Kekurangan film:
Film ini memiliki konten yang tak pantas ditonton oleh anak di bawah 12 tahun, seperti darah, melukai di bagian leher, menyerang musuh berkali kali menggunakan kapak atau pedang, danmenembak kepala. Kecerahan film ini juga kurang sehingga saat scene malam hari, ada beberapa pemeran yang tak terlihat.
Related Posts