Menu

PENDIDIKAN DAN PENALARAN ( PILAR ) TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS )
  • Drop Down

    • Abstract
    • Model
    • Techo
    • Options
  • SEJARAH DALAM FOTOGRAFI SEPUTAR BEMP PENDIDIKAN SEJARAH UNJ Perpustakaan Online ( KILAS )

    Drop Menu

    • Crystal
    • Digital
    • Graphs
    • Settings
  • Menu

    BEMP PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    Selamat datang. Akun blog ini resmi milik Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta . Dikelola oleh Divisi Komunikasi dan Informasi BEMP Pendidikan Sejarah UNJ

    • Home
    • Seputar Sejarah dan BEMP Pendidikan Sejarah UNJ
      • BEMP Pendidikan Sejarah UNJ
        • VISI DAN MISI BEMP PENDIDIKAN SEJARAH
        • DATA PENGURUS BEMP PENDIDIKAN SEJARAH
      • Sejarah Indonesia
        • MASA PRA SEJARAH HINGGA REFORMASI
      • Sejarah Dunia
        • EROPA
        • ASIA ( TIMUR TENGAH, TIMUR, SELATAN, ASIA TENGGARA)
    • TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS )
      • Film
        • TULISAN ANAK SEJARAH
        • UMUM
      • Buku
        • TULISAN ANAK SEJARAH
        • Umum
    • Pendidikan dan Penalaran ( PILAR )
    • Perpustakaan Online ( KILAS )
    Go
    Home » Unlabelled » Lomba Menulis Essay Online

    Lomba Menulis Essay Online


    Humanisme dalam Perspektif Nasionalis
    Oleh Muhammad Andicka Prasetia, Pend. Sejarah 2019

    Rasa-rasanya bangsa Indonesia sedang berada dalam situasi yang tidak mudah dimana bangsa kita dihantam ombak yang begitu besar yakni Pandemi Covid-19, misalnya saja hari ini menurut gugus tugas penanganan Covid-19 per tanggal (17/04/20) tidak lebih dari 5.923 orang terkonfirmasi, 520 orang meninggal dunia, dan 607 orang sembuh. Tentu ini merupakan catatan penting karena angkanya tak kunjung turun sejak pemerintah pusat mengumumkan pandemi ini sampai Indonesia awal maret. Jika kita mengamati kebijakan-kebijakan yang di ambil pun rasa-rasanya terkesan main-main mulai dari istilah corona mobil, susu kuda liar, hingga pernyataan bahwa virus ini ditularkan si miskin mewarnai hari-hari kelam bangsa kita. Pemerintah pusat cenderung enggan memperhatikan keselamatan masyarakat hal ini secara simultan terlihat dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah misalnya terus menggenjot proyek ibukota baru, mempercepat pembahasan omnibus law yang mana di dalamnya sangat tidak berpihak kepada masyarakat lower class (kelas bawah). Tentu dalam situasi darurat seperti ini pentingnya mengutamakan keselamatan masyarakat di atas segala kepentingan apapun, mengutip pernyataan presiden Ghana "Saya tahu menghidupkan kembali perekonomian, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya menghidupkan orang mati". Saat-saat seperti inilah seharusnya pemerintah pusat menunjukan sisi-sisi humanisnya, karena masyarakat mungkin akan menilai sejauh mana kepedulian pemerintah terhadap warganya.
    Jika kita sedikit merefleksi kembali sejarah perjalanan panjang bangsa Indonesia sebelum reformasi dan setelah reformasi banyak tokoh-tokoh yang memiliki nilai-nilai humanis, menurut buku Jalan Terjal Perubahan misalnya Sidarto Danusubroto yang kala itu masih menjabat sebagai ajudan Bung Karno tahu betul detik-detik kepergian sang proklamator, Kala itu dialah yang merawat Bung Karno bersama Guntur dan seorang dokter hewan. Beliau menceritakan bagaimana ketika Supersemar disalahgunakan oleh Soeharto kemudian beliau menyampaikan bahwa pengikut Bung Karno diluar masih banyak dan siap untuk merebut kembali kekuasaan. Namun, Bung Karno enggan menuruti saran ajudannya karena yang ia pikirkan adalah ia takut terjadi pertumpahan darah antar sesama bangsa kemudian Bung karno mengatakan "biar aku saja yang menderita dan aku tidak ingi dirawat di luar negeri karena aku ingin meninggal di tengah-tengah rakyat yang kucintai ini" dari buku tersebut seharusnya kita belajar bahwa kepentingan nasional lebih penting di atas segalanya.


    Sisi humanis seperti itu juga kita dapati pada sosok Gusdur, bagaimana tidak? Beliau di kudeta secara sistematis melalui kasus Bruneigate dan Buloggate, menurut buku Menjerat Gusdur karya Virdika Rizky Utama kala itu Sultan Hasanal Bolkiah membantu Indonesia dalam konflik Aceh. Namun, uang yang sudah di transfer ke rekening tukang pijat Gusdur yang juga pernah menjadi tukang pijat di zaman orde baru malah dibagikan kepada sanak familinya, hal ini yang membuat Gusdur dituduh melakukan korupsi dan hal ini dimanfaatkan betul oleh poros tengah yang kadung kecewa dengan keputusan-keputusan politik yang diambil oleh Gusdur, seperti memecat Jusuf Kalla yang kala itu menjabat sebagai menteri perindustrian karena melakukan KKN, kemudian menolak permintaan Amin Rais yang meminta jabatan menteri keuangan diserahkan pada Fuad Bawazier. Semua itu beliau lakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Karena kebijakannya tidak berpihak pada kepentingan oligarki Gusdur pun akhirnya di lengserkan secara sistematis melalui dua kasus tadi, dan Gusdur terbukti tidak bersalah atas pelengserannya. Bagi beliau tidak ada jabatan yang perlu dipertahankan mati-matian, dan baginya yang terpenting dari politik adalah nilai kemanusiaanya.
    Hal-hal seperti dua kisah di atas agaknya sangat sulit kita dapati jika melihat situasi dan realitas hari ini, mengapa demikian? Pemerintah dalam hal ini bahkan tetap melanjutkan proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan ibukota baru, jika memang orientasi dari pembangunan itu adalah untuk memajukan, urgensi hari ini bukan mengarah pada memajukan. Akan tetapi, bagaimana menyelamatkan rakyat karena angka persebarannya setiap hari meningkat dan seharusnya pemerintah berfokus pada melandaikan kurva hingga persebarannya dapat ditekan. Situasi seperti ini harus dilakukan secara komperhensif dan berlapis artinya seluruh komponen masyarakat dan negara harus mengambil peranannya masing-masing, cuci tangan, menggunakan masker, di rumah saja itu yang bisa masyarakat lakukan. Akan tetapi, dari sisi pemerintah pun harus mengambil peranan yang sama jika menilik alinea keempat dalam undang-undang dasar "melindungi segenap bangsa, dan seluruh tumpah darah…". Pemerintah sebenarnya memiliki regulasi yang dapat melandaikan kurva persebaran jika saja mau menggunakan Undang-Undang No 6 tahun 2018 tentang karantina kesehatan, dengan memberlakukan undang-undang ini masyarakat diwajibkan untuk dirumah selama 14 hari dan pemerintah wajib menjamin keberlangsungan hidupnya bahkan tidak hanya warga saja yang dijamin, hewan peliharaan pun wajib dijamin jika harganya tidak sesuai dengan selera pasar.
    Mungkin jika situasi seperti ini tidak dihadapi dengan serius, akan lebih lama lagi kita menunggu wabah ini berakhir dan seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat akan terganggu menunggu kepastian kapan wabah ini berakhir. Jika pemerintah hari ini tetap melanggengkan kepentingan-kepentingannya dan tidak mendahulukan keselamatan rakyat maka kemarahan rakyat hanya tinggal menunggu waktu. Dalam akhir tulisan ini penulis sedikit rindu terhadap dua sosok yang dikisahkan dalam tulisan ini yang memiliki sisi-sisi yang humanis. Pemerintah pusat sudah seharusnya belajar dari kedua tokoh tersebut karena situasi darurat seperti ini tidak akan tahu kapan akan berakhir, penulis teringat salah satu filsuf romawi kuno yang mengatakan "bahwa konstitusi tertinggi dari sebuah negara adalah keselamatan rakyat" lantas jika angka kurvanya semakin meningkat siapa yang diselamatkan pemerintah pada saat ini?
    Add Comment
    Minggu, 19 April 2020

    facebook

    twitter

    google+

    fb share

    About BEMP SEJARAH UNJ

    Related Posts
    < Previous Post Next Post >

    Cari Blog Ini

    Diberdayakan oleh Blogger.
    • Mei (1)
    • April (3)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (1)
    • Mei (9)
    • April (15)
    • Juli (7)
    • Mei (6)
    • April (3)
    • Maret (3)
    • Mei (2)
    • Maret (2)

    AKUN BEMP PENDIDIKAN SEJARAH UNJ

    • E-mail
    • Twitter
    • Line
    • Instagram
    • YouTube

    Labels

    • #PENDIDIKAN DAN PENALARAN ( PILAR )
    • #PERPUSTAKAAN ONLINE ( KILAS )
    • #TULISAN ANAK SEJARAH ( FILM )
    • #TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS )
    • Advokasi
    • FIS
    • Kunjungan
    • PORSENI
    • SEJARAH DUNIA
    • Seputar_BEM
    • Tulisan

    Laporkan Penyalahgunaan

    About Author

    • Beranda

    About Us

    Foto saya
    BEMP SEJARAH UNJ
    Lihat profil lengkapku

    Blogger templates

    Latest Post

    Featured post

    TULISAN ANAK SEJARAH

    Realitas Penggolongan UKT Mahasiswa Oleh: Hana Shafira        Disahkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tingg...

    Popular Posts

    • NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( JARINGAN ASIA ) JILID 2
      Judul   Buku      : NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( JARINGAN ASIA ) JILID 2 Penulis              : Denys Lombard Penerbit          ...
    • RESENSI FILM [The Patriot]
      THE PATRIOT oleh: Banyu Aryoningprang . . . Judul: The Patriot Sutradara: Roland Emmerich Produser: Dean Devlin, Mark G...
    • Perubahan Logo BEM Sejarah UNJ
      Bismillahirohmanirrohim. Sesuai Edaran Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengenai perubahan nomeklatur Jurusan menja...
    • PARTAI POLITIK PERTAMA DI HINDIA BELANDA : NASIONALISME DAN PERAN INDISCHE PARTIJ SAMPAI NATIONAALE INDISCHE PARTIJ DALAM PERGERAKAN NASIONAL TAHUN ( 1912 - 1923 )
      PENDAHULUAN Indonesia baru saja melaksanakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden beberapa bulan lalu. Dengan banyaknya parta...
    • Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia
      Review Buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia Oleh: Muhammad Fakhriansyah Penulis : Fadly Rahman. Penerbit ...
    • KEUNTUNGAN KOLONIAL DARI KERJA PAKSA [ Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa 1720 - 1870 ]
      Judul Buku : KEUNTUNGAN KOLONIAL DARI KERJA PAKSA [ Sistem Priangan Dari Tanam Paksa Kopi di Jawa, 1720 - 1870 ] Penulis : JAN BREMAN ...
    • NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( BATAS - BATAS PEMBARATAN ) JILID 1
      Judul  Buku     : NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( BATAS – BATAS PEMBARATAN ) JILID I Penulis             : Denys Lombard Penerbit     ...
    • PERSPEKTIF BARU PENULISAN SEJARAH INDONESIA
      Judul Buku : Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia Penerbit : Yayasan Obor Indonesia Tahun Terbit : 2008  Tempat Terb...
    • NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( WARISAN KERAJAAN - KERAJAAN KONSENTRIS ) JILID 3
      Judul  Buku     : NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( WARISAN KERAJAAN – KERAJAAN KONSENTRIS  ) JILID 3 Penulis             : Denys Lombar...
    • SEJARAH di PORSENI FIS UNJ 2018
      PORSENI atau Pekan Olahraga dan Seni yang dilaksanakan setiap tahun oleh Fakultas Ilmu Sosial UNJ ini sudah berakhir, guys. Acar...

    Social Share

    Weekly Posts

    • NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( JARINGAN ASIA ) JILID 2
      Judul   Buku      : NUSA JAWA : SILANG BUDAYA ( JARINGAN ASIA ) JILID 2 Penulis              : Denys Lombard Penerbit          ...
    • RESENSI FILM [The Patriot]
      THE PATRIOT oleh: Banyu Aryoningprang . . . Judul: The Patriot Sutradara: Roland Emmerich Produser: Dean Devlin, Mark G...
    • Perubahan Logo BEM Sejarah UNJ
      Bismillahirohmanirrohim. Sesuai Edaran Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengenai perubahan nomeklatur Jurusan menja...

    Like us On Facebook

    Labels

    #PENDIDIKAN DAN PENALARAN ( PILAR ) #PERPUSTAKAAN ONLINE ( KILAS ) #TULISAN ANAK SEJARAH ( FILM ) #TULISAN ANAK SEJARAH ( TUAS ) Advokasi FIS Kunjungan PORSENI SEJARAH DUNIA Seputar_BEM Tulisan

    Copyright BEMP PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 . Template Created by